Masih Minim, Market Share Industri Fashion Indonesia Hanya 1,6% di Dunia

Ekonomi » Mashudi | 11/06/2018 18:00:00 WIB

Indonesia merupakan satu dari lima besar negara anggota Organisasi Kerjasama negara Islam (OKI) sebagai pengekspor fashion muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh, Turki, Maroko dan Pakistan. 

“Namun di pasar internasional, market share industri fashion Indonesia hanya 1,6%,” ujar Rudy Chandra, Ketua APPMI DKI Jakarta di sela acara pembukaan Ramadhan Runway 2019 hari Jumat (8/6) di Mal Kota Kasablanka, Jakarta.

Berdasarkan data BPS, nlai ekspor produk fashion pada 2017 mencapai 13,29 milyar dolar AS, meningkat 8,7% dari tahun sebelumnya. Industri fashion juga memberikan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76%.

Namun di pasar internasional, market share industri fashion Indonesia hanya 1,6%. Karena itu, Kementrian Peridustrian terus berupaya mendorong pertumbuhan industri ini. 

Guna mendongkrak market share industri fashion muslim di dunia, sambung Rudy, dimana Kementerian Perindustrian juga telah bekerjasama dengan Shoppe, Bukalapak, Tokopedia, Blanja.com dan Blibli.com untuk memperluas jangkauan produk fashion para pelaku industri fashion. 

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah tersebut, Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) DKI Jakarta kembali menggelar ajang tahunan Ramadan Runway 2019 di Kota Kasablanka sejak 5-24 Juni 2018.

Kegiatan yang memasuki tahun ketujuh kali ini menghadirkan fashion show, eksebisi dan kompetisi busana muslim yang selalu mendapat perhatian besar dari para pecinta mode yang ingin mendapatkan referensi gaya busana untuk menyambut hari raya Idul Fitri tahun ini serta tren mode di tahun depan.

Pada kesempatan ini APPMI telah berupaya semaksimal mungkin mengangkat industri fashion Indonesia baik untuk pasar domestik maupun internasional, dimana dalam gelaran Runway Ramadhan 2018 kali ini ini melibatkan lebih dari 70 brand terpilih.

“Ramadan Runway 2019 adalah salah satu kontribusi APPMI untuk mendukung kesiapan Indonesia menjadi kiblat busana muslim dunia pada tahun 2020,” tambahnya.

Dia bahkan optimis dalam waktu yang tidak lama lagi, para pelaku industri busana muslim Indonesia akan menjadi bagian dari laju industri mode dunia yang begitu dinamis dan penuh persaingan.

Oleh karenya, sebut Rudy, Kita dituntut untuk semakin jeli memadukan kreativitas, sentuhan budaya dan tradisi serta nilai-nilai Islami dalam berkarya serta didukung strategi bisnis yang kuat untuk memenangkan persaingan.

Penyelenggaran Ramadan Runway 2019 ini mencerminkan kekuatan industri fashion kita yang melibatkan desainer, industri kecil, pengrajin, pebisnis serta asosiasi yang memiliki misi mengembangkan industri fashion yang solid.

Dalam acara pembukaan yang digelar 8 Juni 2018, Ramadan Runway 2019 menampilkan karya para desainer kebanggaan Indonesia, seperti Ivan Gunawan, Ida Royani, Shafira House, Merry Pramono, Chintami Atmanagara, Ayu Dyah Andari, Nita Seno Adji, Rudy Chandra dan Dana Duryatna.

Para artis yang akan tampil di panggung spektakuler Ramadan Runway 2019, antara lain Krisdayanti, Sabyan Gambus, Tulus dan Devano Danendra.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadan Runway 2019 menghadirkan kompetisi Modest Fashion Project 2018 yang melibatkan 17 talenta muda dari berbagai pelosok negeri, seperti Jambi, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Yogyakarta hingga Aceh. 

Kreativitas mereka dalam mengangkat unsur budaya lokal pada busana muslim akan membuat para pecinta mode semakin mengenal kekayaan Indonesia dalam lomba yang akan digelar pada 9 Juni 2019.

(rr/Syam)

 
 
 

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar