Penuhi Permintaan Pasar, LANXESS Berhasil Tingkatkan Kapasitas Produksi Sebesar 15%

Ekonomi » M. Ramdani | 01/04/2019 22:24:00 WIB

Perusahaan bahan kimia khusus LANXESS telah berhasil menyelesaikan proyek debottlenecking yang menghasilkan peningkatan sebesar 15% dalam kapasitas produksi global aditif penghambat korosi seri Additin RC 4xxx.

Kapasitas tambahan ini merupakan hasil dari sinergi proses yang diidentifikasi dan direalisasikan setelah akuisisi Chemtura Corporation di tahun 2017 oleh LANXESS, yang memperluas portofolio aditif pelumas dan jaringan produksi global LANXESS.

“Melalui peningkatan jejak LANXESS dari akuisisi Chemtura, kami dapat membuka kunci sinergi proses antara lokasi produksi kami di Mannheim, Jerman dan West Hill, Kanada untuk meningkatkan output produk penghambat korosi kami guna memenuhi permintaan pasar dan semakin meningkatkan jaringan produksi global perusahaan,” tutur Martin Saewe, Head of the Lubricant Additives business line di unit bisnis Additives (ADD) LANXESS.

Saewe menyatakan, pasar penghambat korosi global sedang bertumbuh dan kami telah melihat peningkatan permintaan untuk produk aditif khusus LANXESS karena kinerja unik dan keunggulan teknis yang dimilikinya dibandingkan penawaran produk lainnya di pasaran.

“Sementara kami berkomitmen untuk memberikan keamanan bagi pelanggan kami, kami juga mempersiapkan masa depan melalui pengembangan produk-produk baru yang sedang digarap untuk memenuhi persyaratan kinerja baru dan peraturan yang lebih ketat,” jelasnya.

Jajaran produk Additin Corrosion Inhibition (CI) dari LANXESS meliputi kalsium sulfonat, karboksilat, asam suksinat, dan produk khusus berbasis asam fosfat.

Produk-produk ini diadsorpsi pada permukaan logam polar untuk membentuk film anti air dan pelindung yang melindungi terhadap korosi. Aplikasi utama mencakup oli transmisi daya, oli industri, cairan pengerjaan logam, oli antikorosi, dan minyak.

Unit bisnis Additives (ADD) adalah bagian dari segmen Specialty Additives LANXESS, yang mencatat penjualan sebesar EUR 1,60 miliar pada tahun fiskal 2017.

(rr)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar