Indonesia Butuhkan Lebih Banyak Rumah Sakit Siap Stroke

Gaya Hidup » Mashudi | 28/10/2019 17:08:00 WIB

Dalam rangka menyambut Hari Stroke Sedunia pada 29 Oktober, Angels Initiative mendorong rumah sakit di Indonesia untuk menjadi rumah sakit siap stroke dengan menerapkan standardisasi layanan stroke terpadu.

Saat ini terdapat 120 rumah sakit yang terdaftar dalam program Angels Initiative dengan 37 rumah sakit yang sudah terkualifikasi menjadi rumah sakit siap stroke.

Melalui program ini, sekitar 2.000 pasien stroke telah ditangani sejak 2017 di Indonesia. Namun, Indonesia membutuhkan sekitar 435 rumah sakit siap stroke untuk melayani sekitar 269 juta penduduk Indonesia. Salah satu rumah sakit siap stroke di Indonesia adalah RS PON di Jakarta.

Stroke adalah penyebab kematian paling umum kedua di dunia, dan penyebab disabilitas paling umum ketiga. Prevalensi stroke di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 14,6% dan menyumbang sebanyak 4,5 juta dari 30,7 juta kasus stroke di dunia.

Di Indonesia, stroke adalah penyebab kematian nomor 1 dan dengan tingkat disabilitas yang tinggi mencapai 65%. Sistem penanganan stroke di negara-negara di kawasan Asia Tenggara berada di berbagai tahapan perkembangan.

Temmy Winata, Head of Medical, Representatif Angels Initiative di Indonesia menyatakan, sebagaimana negara-negara lain di Asia Tenggara, sistem penanganan stroke di Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam hal beban stroke yang tinggi dan kesenjangan yang signifikan dalam jumlah pusat penanganan stroke dan rumah sakit siap stroke.

“Angels Initiative bertujuan untuk meningkatkan jumlah rumah sakit siap stroke sehingga lebih banyak pasien yang memiliki akses, serta mengoptimalkan kualitas penanganan di pusat-pusat penanganan stroke yang baru maupun yang sudah ada,” ujar dr. Temmy dalam acara jumpa pers di RS Pusat Otak Nasionak, hari Jumat (25/10/2019) di Jakarta.

Angels Initiative adalah sebuah program kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit bagi penderita stroke.

Angels Initiative diprakarsai oleh Boehringer Ingelheim, sebuah perusahaan farmasi global berbasis riset, sebagai inisiatif penanganan stroke yang bersifat non-komersial. Inisiatif ini secara global didukung oleh European Stroke Organization (ESO) dan World Stroke Organization (WSO).

Di Indonesia, Angels Initiative bekerja sama dengan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Indonesian Stroke Society (ISS), Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (Perdossi) dan Direktorat Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Dalam Asia Pacific Stroke Conference (APSC) di Manila pada 2-5 Oktober 2019, RS PON dianugerahi penghargaan Gold WSO Angels Award – yang pertama untuk Indonesia.

“Kami merasa bangga menerima penghargaan ini dalam upaya berkelanjutan kami menjadi rumah sakit siap stroke di Indonesia,” ujar dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional.

Menurut dr. Mursyid, kami sudah bekerja sama dengan Angels Initiative agar dapat menyediakan penanganan cepat oleh unit khusus stroke untuk mengurangi angka kematian, disabilitas, komplikasi dan waktu rawat inap.

“Kami berharap penghargaan ini bisa mendorong rumah sakit lain di Indonesia untuk menjadi rumah sakit siap stroke,” ujar dr. Mursyid.

“Semakin banyak rumah sakit yang menerapkan praktik penanganan siap stroke terbaik, kami percaya dalam jangka panjang jumlah kematian dan disabilitas yang disebabkan oleh stroke di Indonesia dapat berkurang secara signifikan,” paparnya.

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar