#MusikaldiRumahAja : TIMUN MAS Jatuh Cinta di Tengah Pandemi

Gaya Hidup » Mashudi | 05/08/2020 19:27:00 WIB

Situasi pandemi justru memberikan banyak tantangan kepada kita dalam banyak hal. Tak terkecuali seni. Berangkat dari keadaan ini, lahirlah sebuah bentuk baru: ‘perkawinan’ seni pertunjukan atau teater dengan seni audio visual atau film, yang juga merupakan suatu bentuk hiburan alternatif untuk menggalang donasi sehubungan dengan COVID-19 : #MusikaldiRumahAja.

Peleburan konsep teater musikal dengan film yang diterjemahkan ke dalam serial berisi 6 episode adaptasi dongeng, cerita rakyat, dan legenda tanah air.

Episode kedua, Timun Mas, punya ceritanya sendiri. Dongeng negeri sendiri ini diadaptasi dalam balutan fantasi distopia, yang sangat kental terlihat juga dalam visualnya yang sangat apik.

Hingga saat rilis ini dibuat, views-nya mencapai lebih dari 188 ribu. Sebuah pencapaian yang sangat baik untuk ‘golongan’ tontonan dengan kemasan non-mainstream seperti ini: genre fantasi dystopia, format vertikal, dan semua pemeran tidak lepas dari tempat duduk putih.

Timun Mas berkisah tentang Timun Mas yang lahir dari buah timun berwarna emas dan diasuh oleh seorang wanita bernama Mbok Srini. Namun sebenarnya ada perjanjian di balik itu. Konflik pun terjadi Ketika Mbok Srini tidak mematuhi kesepakatannya dengan Raksasa, sang pembuat sistem.

Heran.. Kok agak berbeda ya dengan versi yang dulu diceritakan kepada kita ketika kita kecil? Nah di situlah serunya semesta Timun Mas.

Keseruan lainnya adalah munculnya istilah-istilah atau kata-kata yang punya potensi untuk lucu-lucuan, atau bahasa gaulnya ‘meme-able’.  Contohnya antara lain kata #bagbagcecemitering yang dijadikan materi tiktok oleh Neona sang Timun Mas Kecil lalu viral di media sosial, atau kalimat ‘Jangan, Jangan Sekarang’ milik Mbok Srini yang menjadi bahan becandaan yang relatable dengan kehidupan sehari-hari.

Yang juga tidak kalah seru sebenarnya adalah proses di balik pembuatan Timun Mas ini. Pertama, proses shooting yang dilakukan dengan tetap mempertimbangkan PSBB. Hampir semua pemeran tidak bertemu satu sama lain.

Kedua, proses latihan yang dilakukan secara online tentu bukan tanpa kendala. Apalagi dengan pendekatan mhyajo yang memang dikenal sangat total dalam berkarya. Bahkan Karina Salim, pemeran Timun Mas Besar 4371, mengakui bahwa proses latihan, terutama acting workshop, merupakan satu fase yang berat. Juga Tanayu, pemeran Ratu Peri Hutan, yang menyatakan bahwa seluruh proses Timun Mas ini adalah seperti sebuah langkah spiritual.

Mhyajo mengakui bahwa dalam proses latihan yang dilakukan secara online tentu bukan tanpa kendala. Tapi ketika saya mendapatkan tawaran dari Mas Bayu selaku eksekutif produser, saya langsung bersemangat. Buktinya kita berhasil menelurkan karya musikal tentang dongeng Indonesia dengan kemasan yang sangat baik. Seru sekali.

“Rasanya sebagai orang yang menggeluti seni panggung, Timun Mas membuat saya  menemukan keseruan dan adrenalin yang saya rasakan  ketika sedang berada di panggung." kata  Mhyajo yang memang dikenal sangat total dalam berkarya.

Bahkan Karina Salim, pemeran Timun Mas Besar 4371, mengakui bahwa proses latihan, terutama acting workshop, merupakan satu fase yang berat.

Namun dari proses yang penuh adaptasi ini justru lahir benih-benih cinta: cinta terhadap satu sama lain, cinta terhadap seni.

Bagaimana mhyajo dan Bona Palma, sang sutradara film, saling jatuh cinta dengan proyek ini. Bagaimana Aldhan Prasatya, sang penata musik & komposer, menumpahkan cintanya dalam balutan melodi dan musik.

Bagaimana para pemeran yang masih selalu bertukar kata mesra di groupchat dan media sosial, bahkan hingga sekarang ketika waktu tayang tinggal sebentar lagi.

Dari proses pembuatan Timun Mas ini, sesungguhnya seluruh orang yang terlibat bukan hanya mendapatkan pelajaran baru tentang seni, melainkan juga pelajaran berharga tentang diri dan hidup.

Timun Mas: sebuah drama musikal fantasi dystopia persembahan BOOW Live x www.IndonesiaKaya.com bekerja sama dengan Lynx 7evenotes Focused Equipment. Masih bisa disaksikan di kanal YouTube Indonesia Kaya, sampai hari Kamis 6 Agustus 2020 pukul 8 malam. https://www.youtube.com/watch?v=lc6VYfu8WEo

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar