Sejak Maret 2020, kondisi perekonomian Bali mengalami penurunan signifikan dengan berkurangnya jumlah wisatawan asing maupun lokal yang berkunjung. Selain industri perhotelan dan tempat wisata, banyak merek lokal dan UMKM di Bali yang terkena dampak dari pandemi Covid-19.
Melihat situasi tersebut, komunitas Women For Bali yang diinisiasi oleh tiga pengusaha perempuan Ami Zijta, Myrna Soeryo, dan Nidya Gustianingsih berinisiatif untuk membantu merek lokal dan UMKM yang ada di Bali. Khususnya industri fesyen, kriya, dan kuliner untuk bangkit dari keadaan saat ini.
Acara bertajuk “Bali In Your Hands” ini bertujuan meningkatkan kembali antusiasme dari konsumen luar dan dalam negeri agar membeli produk serta hasil kerajinan UMKM asal Bali melalui platform digital
“Ide Bali In Your Hands ini sebenarnya juga untuk membantu pariwisata Bali yang sedang terpuruk, dan merupakan kolaborasi berbagai macam pihak, mulai dari pemerintah, asosiasi industri hingga pelaku usaha," jelas Amy Zijta.
“Kami berharap dengan adanya perhelatan digital Bali in Your Hands dapat membantu mempercepat pemulihan kondisi perekonomian di Bali. Perhelatan ini akan berfokus pada pameran dan kegiatan aktivasi baik melalui platform digital dan media sosial,” ujar Myrna Soeryo.
Sebelum menuju ke acara puncak pada Agustus 2021, ada beberapa acara berkelanjutan yang akan digelar per kabupaten. Dimulai dari Denpasar dan Badung pada bulan Mei, Gianyar, Jimbaran, dan Karangasem di Juni, lalu Tabanan, Klungkung, Bangli, dan Buleleng, di Juli 2021.
Selain menampilkan produk fesyen, kriya, kuliner dan pariwisata lewat platform digital, Bali In Your Hands juga menyelenggarakan empat acara utama, yaitu:
“Melalui acara ini juga diharapkan bisa menggerakkan seniman lokal Bali untuk kembali bangkit dan memperkenalkan karya-karyanya lebih luas lagi” tutup Nidya Gustianingsih.
(rr/Syam)