Inagurasi Show IFC Community Semarang Chapter 2021

Gaya Hidup » Mashudi | 14/04/2021 11:26:00 WIB

Sebagai dukungan terhadap pemulihan sektor fesyen di tanah air, Indonesian Fashion Chamber (IFC) Community Semarang Chapter menyelenggarakan Inagurasi Show 2021.

Kegiatan pelantikan dan fashion show karya anggota baru IFC Community Semarang Chapter ini diselenggarakan secara hybrid yang bertempat di Hartono Mall, Kota Yogyakarta.

Inagurasi Show 2021 melantik 17 anggota baru IFC Community Semarang Chapter. Seluruh anggota baru tersebut akan menampilkan empat karyanya dalam fashion show, yaitu Nina by Ninadjoefri dengan tema Statera, GK Batik by Win Wilopo dengan tema Santri Milenial, Carea by Dinar Nugroho dengan tema Alam Lestari, Juwita Batik by Tintin dengan tema Phoenix Girl, Listya Candra dengan tema Gayatri.

Okvisa Craft by Oktavirasa dengan tema Mahkota Jagat, Stefani by Arifah (SMKN 1 Pringapus) dengan tema Sheburiq, Jarilentik by Dinisyu dengan tema Harmony, BaranoHana by Fransiska dengan tema The Old Town of Semarang: Blenduk Church, Saif Kasyrajh dengan tema Shaka, Razaqa by Nofi Suharyo dengan tema Insurrection.

Ariyanto Batik by Agustin Willy dengan tema Sarasvati, Hanifah for Aneka Batik Papua dengan tema Cahaya Timur, IQLEEM dengan tema Ashmita, Teresia Leony – Tere Batik dengan tema Pour Over, Neena by Kenna dengan tema Bhoomi Shankara-21, dan SheHesti by Prihesti dengan tema Wild Flower.

Para anggota baru IFC Community Semarang Chapter tersebut diberikan kebebasan untuk menginterpretasikan dan mengaplikasikan Trend Forecasting 2021/2022: The New Beginning sesuai karakter dan kategori rancangan masing-masing, mulai dari busana muslim, ready to wear deluxe, hingga etnik kontemporer.

Turut dihadirkan pula karya dari dua fashion designer tamu yaitu Elkana Gunawan for Batik Semarang 16 dengan tema Serenity in Blue dan Sudarna Suwarsa dengan tema Angkalan.

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia secara resmi telah menetapkan Semarang sebagai salah satu Kota Kreatif Indonesia untuk sub-sektor fesyen. Kota Semarang dinilai cukup unggul dalam mengembangkan sub-sektor fesyen sejak tahun 2016.

Pertumbuhan sub-sektor fesyen di Kota Semarang diperkirakan tumbuh sekitar 20% per tahun. Hal itu berdampak pada terjadinya peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan nilai ekspor yang cukup signifikan.

BEKRAF bahkan mencatat per tahun 2019, di Kota Semarang setidaknya terdapat 2.124 penjahit, 139 perancang busana, 25 tempat kursus, 7 sekolah menengah, dan 2 sekolah tinggi pendidikan fesyen.

"Sebagai penggerak fesyen di Kota Semarang, IFC Semarang Chapter berupaya mengoptimalkan potensi Semarang sebagai Kota Kreatif sub-sektor Fesyen,” papar Ina Priyono, Ketua IFC Semarang Chapter.

Ina berharap para talenta baru maupun yang telah berpengalaman sebagai fashion designer dan pelaku usaha fesyen dapat semakin matang dalam mengembangkan bisnis sehingga siap menggarap potensi pasar yang begitu besar, bukan hanya di Semarang dan Jawa Tengah, namun juga secara nasional bahkan pasar ekspor. Kami berharap anggota baru  IFC Community Semarang Chapter dapat menjadi trendsetter di lini fesyen masing-masing.

Hal senada disampaikan oleh Lia Mustafa, Sekjen Indonesian Fashion Chamber (IFC), penyelenggaraan Inagurasi Show IFC Community Semarang Chapter diharapkan dapat berdampak banyak sekali, salah satunya member yang baru dilantik bisa ‘naik kelas’ untuk turut berkontribusi dalam pengembangan industri fesyen Indonesia.

“Tentu media ini dapat digunakan para member baru sebagai jembatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Kami berharap sekali fashion designer member IFC Community Semarang Chapter dapat bergabung dengan IFC dan memanfaatkan berbagai program IFC untuk memotivasi karyanya,” ungkap Lia.

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar