Selain Kecakapan, UMKM juga Butuh Dukungan Ekosistem Digital

Saintek » Mashudi | 17/09/2021 18:04:00 WIB

Sebanyak 804 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 17 September 2021 di Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Sejahtera Lewat Dunia Digital”.

Program kali ini dipandu oleh Febrina Stevani sebagai moderator dan menghadirkan empat narasumber, yaitu Direktur Eksekutif ASPPUK, Emmy Astuti; pengusaha & kreator konten gaya hidup, Kevin Horax; pengusaha digital & pemilik AFAea agrotis, A. Syahruni Aryanti; serta dosen & pendiri Resensi Institute, Hartono Tasir Irwanto.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Emmy Astuti sebagai pembuka sesi menyampaikan, pemerintah terus menggencarkan agar UMKM beradaptasi dan segera go digital.

Ia juga menjelaskan memaparkan pentingnya literasi digital seraya menjelaskan beberapa jenis lokapasar berikut kelebihan dan kekurangannya.

Berikutnya, Kevin Horax mengatakan, etika yang harus diperhatikan saat mulai usaha daring, adalah jujur dengan kondisi produk, ramah, jaga kerahasiaan pelanggan, dan kemas barang dengan rapi dan aman. Ia juga membagikan cara berbisnis daring dan tips menghadapi komplain pelanggan.

“Tetap tenang dan dengarkan dengan baik, tunjukkan simpati, berikan solusi, lalu tindaklanjuti,” pesan dia.

Sedangkan A. Syahruni Aryanti mengatakan, beberapa faktor penyebab konsumtif, yakni maraknya e-dagang/lokapasar dan belanja daring, layanan ojek daring, penawaran paket liburan/wisata, dan sistem pembayaran yang mudah.

“Tips agar lebih produktif: berjualan yang berkaitan dengan hobi atau membuat konten yang menginspirasi orang lain,” ujarnya.

Adapun sebagai pemateri terakhir, Hartono Tasir Irwanto, menyampaikan tentang hak cipta, risiko dari pelanggaran hak cipta, hingga cara melindungi diri dari pelanggaran hak cipta terutama saat berjualan daring.

Ia juga membagikan tips dan trik digital safety bagi kreator dan calon kreator yang dia kutip dari buku Kemenkumham dan buku Austin Kleon “Steal Like an Artist”.

Selanjutnya, moderator membuka sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memenangkan hadiah dari panitia berupa uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih. 

“Aplikasi e-commerce mana yang paling baik digunakan pelaku UKM di pedalaman yang masih sulit mengerti aplikasi penjualan daring?” tanya Lona Amelia, salah seorang peserta, kepada Emmy Astuti.

Narasumber Emmy mengatakan, pemilihan loka pasar tergantung pertimbangan masing-masing pelaku bisnis. “Kalau mau lokapasar yang pemiliknya lokal, ada Tokopedia, BukaLapak, dan Blibli. Jadi, kita sudah punya pelanggan potensial. Loka Pasar tersebut juga membuka akses bagi UMKM lokal sekaligus mengadakan pelatihan seperti cara berjualan dan bagaimana menggunakan sistem,” terangnya.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)

 

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar