Mengenalkan Literasi Digital pada Anak

Saintek » Mashudi | 21/09/2021 21:50:00 WIB

Sebanyak 829 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 21 September 2021 di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Tema yang diangkat pada hari ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

Program kali ini dipandu oleh Arie Mega selaku moderator dengan menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Arfi Bambani selaku anggota Multistakeholder Advisory Group Indonesia Internet Governances Forum, Jumadi Mappanganro selaku Komite Perlindungan Jurnalis dan Kebebasan Berekspresi, Hajriana Ashadi selaku Akademisi Jurnalis Indonesia, serta Dwi Putri Maharani Irsyandini selaku pemengaruh.

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dibuka dengan sambutan penuh semangat dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mengenai pentingnya literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Arfi Bambani Amri sebagai pembuka sesi materi menyampaikan paparan bertema “Cakap Pakai Aplikasi Percakapan”.

Dalam sesinya, Arfi membagikan beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengamankan perangkat, di antaranya mengunci layar telepon genggam, menggunakan otentikasi atau verifikasi dua langkah, serta menggunakan aplikasi pengotentikasi. 

Sesi dilanjutkan oleh Dwi Putri Maharani Irsyandini yang memaparkan 10 netiket atau aturan dasar etika dalam berinteraksi di dunia digital. Lima di antaranya adalah menghargai waktu dan kuota orang lain, memperhatikan opini dan emosi diri sendiri, menghargai privasi orang lain, menampilkan jejak digital yang baik, dan mengaplikasikan norma yang berlaku di dunia nyata ke dalam dunia internet.

Jumadi Mappanganro selaku pemateri ketiga menghimbau bahwa dalam menyampaikan pendapat di dunia maya, ada baiknya agar sejalan dengan nilai-nilai agama, nilai-nilai budaya, nilai kesusilaan, kepentingan umum, keutuhan negara, dan hukum yang berlaku.

Sesi pemberian materi diakhiri oleh Hajriana Ashadi yang mengatakan, penting bagi orangtua untuk mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dalam mendidik anak menggunakan internet. Orangtua sebaiknya tidak hanya melarang, namun juga mengajak anak berdiskusi terkait hal apa saja yang ada di internet.

Selanjutnya, moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang ditanggapi secara antusias oleh para peserta. Terdapat hadiah berupa uang elektronik senilai Rp 100.000 yang diberikan oleh panitia terhadap sepuluh penanya yang beruntung. 

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Salah satu pertanyaan menarik datang dari peserta bernama Ramadhan yang menanyakan dengan banyaknya kasus kejahatan di internet, apakah Indonesia sudah siap menjadi negara yang bebas bersuara.

Menurut Maharani, saat ini Indonesia sudah termasuk ke dalam negara yang bebas bersuara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pendapat yang diutarakan oleh masyarakat terkait kasus-kasus yang terjadi di Indonesia. Meski begitu, Maharani menghimbau agar masyarakat tetap menjaga norma yang berlaku.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar