Kiat Menjadi Penjual Online yang Dipercaya Pelanggan

Saintek » Mashudi | 21/09/2021 21:56:00 WIB

Sebanyak 1.053 peserta mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, yang dilaksanakan secara virtual pada 21 September 2021 di Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali adalah “Tips dan Trik Jualan Online”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari Founder Gesit & Pendamping Keluarga Harapan, Andri Fikri Paokuma; akademisi, Nurul Fadhillah; Resensi Institut & praktisi hukum, Hartono Tasir Irwanto; serta pemengaruh & narablog, Ayu Indah Trisusilowaty.

Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Muh Ansari dari Mafindo. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Selanjutnya, Andri Fikri Paokuma tampil sebagai pemateri pertama menekankan, nelayan dan petani harus memiliki kecakapan digital terutama di era pandemi seperti saat ini, sehingga mereka bisa menggunakan semua jejaring untuk mempromosikan hasil produksinya.

“Sejauh ini, aplikasi yang sering digunakan masyarakat adalah Facebook (FB) karena mudah dijangkau dan ada lebih dulu. Jadi, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk memasarkan ikan, kacang, beras merah,” tuturnya. 

Berikutnya, Ayu Indah Trisusilowaty menyampaikan, salah satu etika yang harus dipegang teguh pemilik toko daring adalah menjaga data pembeli dan tidak menyalahgunakannya.

“Jangan pernah menyebarluaskan data pembeli karena itu tidak etis. Sebagai penjual daring, kita harus bisa menjaga privasi konsumen karena itu sifatnya rahasia,” tandasnya. 

Sebagai pemateri ketiga, Nurul Fadhillah S menyampaikan, dalam mengelola keuangan sebaiknya dipisahkan anggaran untuk kebutuhan dan keinginan. Ada beberapa teknik yang bisa dicoba, misalnya teknik 50-20-30 yaitu 50% untuk kebutuhan, 20% untuk investasi, dan 30% untuk keinginan. 

Adapun, Hartono Tasir Irwanto sebagai pemateri terakhir menyampaikan tips aman belanja daring, di antaranya dengan tidak memberikan nomor One Time Password (OTP) atau data rahasia lainnya usai berbelanja daring.

“Hati-hati, nomor telepon bahkan barcode di plastik kemasan yang kita buang di tempat sampah juga bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.  

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan edukatif.

“Bagaimana tips dan trik memulai bisnis daring di masa pandemi?” tanya Ananda Putri, salah satu peserta. Ayu Indah Trisusilowaty mengatakan, kuncinya adalah konsistensi dan mau belajar.

“Kalau sudah memutuskan buka toko daring, harus rajin membuat story atau konten di media sosial kita dan selalu edukasi calon pembeli tentang produk yang kita jual,” saran Ayu. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, bisa mengakses https://www.siberkreasi.id/ dan akun media sosial @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar