Jadikan Lokapasar sebagai Sarana Produktivitas Usaha

Saintek » Mashudi | 21/10/2021 17:50:00 WIB

Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 21 Oktober 2021 di Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Cerdas dan Aman Manfaatkan Lokapasar”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar kali ini. Masing-masing yakni, Digital Marketer, Irwan Junaedi; Podcaster & CEO Duta Batik Palu, Zakiyah Ramayanih; pegiat literasi, Muh Nur Akbar; serta dosen, Hajra Rasmita. Sedangkan moderator yaitu Noni Arnee.

Sebanyak 1.140 peserta mendaftarkan dirinya untuk mengikuti kegiatan webinar kali ini. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Acara dimulai dengan video sambutan dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Kemudian, sesi pemaparan materi dibuka oleh Irwan Junaedi sebagai narasumber pertama mengatakan, marketplace atau lokapasar seperti Shopee, Tokopedia, dan Bukalapak, memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pasar konvensional, antara lain hemat biaya, jangkauan luas, interaksi 24 jam, serta mempermudah informasi bagi konsumen.

Sedangkan fitur yang tersedia, di antaranya, menampilkan produk unggulan, siaran langsung penjualan, iklan berlangganan, serta pengelolaan untuk banyak admin.

"Adapun kekurangannya adalah sulit mendapat kepercayaan, salah satunya karena penjualan daring sejak dulu dikenal dengan scamming, penipuan, dan peredaran barang ilegal," ujarnya. 

Selanjutnya, Zakiyah Ramayanih mengatakan, pemasaran bertujuan memperkenalkan produk, riset, pendistribusian, serta layanan. Etika yang mesti dijalankan, misalnya ramah pada pembeli, membalas pertanyaan, menyapa dengan panggilan sopan, tidak menyalahgunakan data pembeli, jujur mendeskripsikan barang, serta mengemas barang dengan rapi.

Contoh pemasaran yang tidak sesuai etika antara lain: penggunaan bahasa yang tidak sesuai, seperti mengklaim keunggulan produk; menjanjikan uang kembali dua kali lipat; atau tidak mencantumkan harga yang sesuai. "Produk yang dijual semestinya tidak dilebih-lebihkan," imbuh dia. 

Pemateri ketiga, Muh Nur Akbar menjelaskan, kiat mencegah perilaku konsumtif, antara lain manfaatkan masa tunggu di keranjang belanja, bijak menyikapi iklan dan promo, buat rekening khusus belanja, bedakan antara kebutuhan dan keinginan, serta terapkan skala prioritas produk yang akan dibeli. Selain itu, lokapasar juga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif, baik usaha utama maupun sampingan.

"Ukuran prioritas belanja dimulai dari yang paling mendesak, sehingga bisa mengontrol keuangan gaji dan pemasukan," jelasnya.  

Adapun Hajra Rasmita, sebagai narasumber terakhir mengatakan, beberapa panduan dalam berinvestasi secara aman, di antaranya platform investasi terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lakukan riset, jangan mudah percaya keuntungan besar, pahami skema investasi, serta lakukan diversifikasi.

Adapun pilihan instrumennya, antara lain reksadana, emas, saham, dan pembiayaan. "Jangan mudah tergiur keuntungan besar yang bisa diperoleh dalam waktu singkat," pesan dia. 

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu Noni Arnee. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Salah seorang peserta, Yasir, bertanya tentang ketentuan dalam menggunakan foto milik akun orang lain.

Menanggapi hal tersebut, Zakiyah Ramayanih bilang, pembeli harus menghindari toko daring yang menggunakan foto-foto produk dari toko lain. Untuk pelaku usaha, sebaiknya menggunakan fitur watermark untuk melindungi foto dari pembajakan. 

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, silakan kunjungi https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

(rr/Syam)

Artikel Terkait :

Share : Twitter | Facebook

Kirim Komentar