Yusril mengatakan bahwa bila proyek prestisius ini gagal, maka sahamnya bakal diambil alih oleh Cina. Hanya saja dia tidak menjelaskan secara rinci terkait kritiknya terhadap empat BUMN yang melakukan utang kepada Cina. Di akhir cuitannya, Yusril mengkritik kerjasama tersebut yang menimbulkan utang besar dan harus diangsur oleh negara hingga 60 tahun ke depan.
Menurut dia, jika proyek lancar, maka utang tersebut bakal dilunasi oleh generasi penerus di masa mendatang. “Kalau macet, 4 BUMN terancam, bos,”
Menurut Jokowi, megaproyek kereta cepat senilai US$5,5 miliar itu sudah dibicarakan sejak akhir 2014 dengan kondisi naik-turun.
(rr)