Ketika bakal calon presiden Partai Republik Donald Trump menyerang Fox News dan pembawa beritanya, Megyn Kelly, musim panas lalu, banyak pengamat politik melihat manuver tersebut sebagai awal kampanye Trump.
Mengapa orang yang mengejar nominasi presiden dari Partai Republik menyerang jaringan media yang memiliki pengaruh besar terhadap elektorat Partai Republik?
Salah satu jawabannya adalah bahwa Trump geram terhadap Kelly dan Fox News setelah pembawa acara tersebut melemparkan pertanyaan sulit pada debat pilpres Partai Republik di bulan Agustus lalu.
Namun, di sebuah artikel terbaru di majalah New York, Gabriel Sherman mengungkapkan bagaimana Trump memiliki informasi sangat rahasia mengenai Fox News dan pendirinya, Roger Ailes, yang dapat menghancurkan jaringan tersebut jika rahasia tersebut sampai dirilis ke publik.
Kartu as ini, tulis Sherman, yang telah membelenggu Fox News untuk melancarkan serangan secara maksimal terhadap Trump.
Berikut ini adalah kutipan dari tulisan Sherman,
“Berkat informasi yang ia miliki, Trump mampu melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan calon Partai Republik lain: mengancam Fox News. Bukan kebetulan hal tersebut membuatnya memainkan kartu as terhadap pendiri Fox Roger Ailes. Pada tahun 2014, saya menerbitkan biografi Ailes, yang membuat geram seorang eksekutif yang terkenal sebagai seorang paranoid. Beberapa bulan sebelum buku tersebut rilis di pasaran, Ailes memecat penasehat humasnya Brian Lewis, dengan tuduhan pembocoran rahasia tersebut. Dalam negosiasi panjang lewis, Lewis memperkerjaan Judd Burstein, seorang pengacara kawakan, dan mengklaim bahwa ia memiliki “rahasia” yang dapat menghancurkan Ailes dan Fox News. Saat itulah Trump terlibat.
Trump dilaporkan menjadi mediator dalam kasus tersebut. Fox membayar Lewis jutaan dolar AS untuk mundur dan tutup mulut, dan Trump dilaporkan mengetahui semua hal yang Lewis rencanakan untuk bocorkan. Jika Ailes benar-benar ingin menabuh gendang perang terhadap Trump, Trump punya seperangkat senjata untuk menyerang balik.”
Laporan Sherman tersebut membantu menjelaskan mengapa Trump bersikeras untuk membatalkan debat utama yang digelar Fox News di Iowa pada Januari lalu, keputusan yang seharusnya dapat berdampak sangat buruk bagi kandidat Partai Demokrat biasa.
Di bulan Maret, Trump berpartisipasi dalam debat yang diselenggarakan Fox News di Detroit, di mana ia secara mencolok melanggar aturan debat dengan berkonsultasi dengan manajer tim suksesnya pada saat jeda iklan. Fox News tidak menjatuhkan penalti terhadap tim sukses Trump.
Juru bicara tim sukses Trump menolak untuk memberi komentar terhadap tulisan Sherman.*** (Igp/CW)
sumber: Huffington Post