Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menggelar nonton bersama film pengkhianatan PKI pada 30 September mendatang.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan mengatakan pemutaran film tersebut bertujuan agar generasi muda saat ini mengetahui bahaya G30SPKI.
"Film G30SPKI itu masalahnya bukan diputar atau tidak, tapi ada nilai-nilai sejarah yang harus dimengerti anak cucu kita yang saat itu belum lahir, betapa ganasnya, betapa dahsyatnya, betapa kejamnya, siapapun itu yang terkait dengan G30SPKI," ujar Taufik Kurniawan di Lampung, Sabtu (16/9).
Untuk itu, ia meminta agar pemutaran tersebut tidak menjadi perdebatan publik.
"Saya tidak berharap ini terus dipolemikan, ini adalah perjalanan sejarah yang siapapun pada eranya pasti akan merasakan hal yang sangat pedih," tambah Waketum DPP PAN itu.
Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal Wuryanto membenarkan adanya perintah kepada seluruh Tentara Nasional Indonesia untuk gelar nonton bareng (nobar) film Pengkhianatan G30S/PKI.
"Tanggal 30 September merupakan momen yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Saat ini banyak sekali upaya pemutarbalikan fakta sejarah peristiwa 30 September 1965,” kata Wuryanto, Jumat (15/9).
Wuryanto berpendapat pemutaran film ini penting untuk mengajak generasi muda membaca sejarah. Ia menilai, sejak era reformasi sejarah, Pancasila, dan budi pekerti kurang diajarkan di bangku sekolah. Dia juga menyebutkan sejumlah alasan lain yang mendasari lembaganya perlu mengajak masyarakat menonton film tersebut.
"Upaya oleh sekelompok orang untuk pencabutan TAP MPRS No XXV/1996, upaya mendorong pemerintah minta maaf kepada PKI, dan lainnya," kata dia.
Maka dari itu, menurut Wuryanto, TNI perlu memerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk menonton kembali film G30S/PKI.
(rr/HY/TS)